Aku tak tahu dan tak bisa apa-apa…?,
apakah kamu tahu dan bisa apa-apa…?
Terkadang hidup ini memang unik,
seunik manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Faktanya seringkali
kita sulit memjawab pertanyaan sedehana :
- Apa yang membuat kamu senang ?
- Apa yang membuat kamu sedih ?
- Apa yang membuat kamu takut ?
- Apa yang membuat kamu kecewa ?
- Apa yang membuat kamu malu ?
- Apa yang benar-benar kamu inginkan ?
- Apa sebenarnya tujuan hidup kamu ?
Nah, coba luangkan sedikit waktu
untuk merenungkannya. Sudahkah kamu temukan jawabannya ?. Pastikan sekali lagi
bahwa itulah jawaban terjujur dari hati kamu.
Banyak sekali keinginan-keinginan
yang memenuhi hati kita , sehingga terkadang kita lupa realita yang benar-benar
kita alami saat ini. Sesungguhnya kehidupan dunia kita adalah present
(saat ini), bukan kemarin dan bukan pula besok. Maka nikmatilah detik demi
detik hidup ini, berilah makna lebih berarti hidup ini, walau bukan berarti
kita melupakan kemarin dan tidak punya rencana buat besok.
Kenyataannya kita
cenderung memikirkan segala keinginan dan impian kita, meski sebenarnya
semua itu bukan yang benar-benar kita butuhkan. Anehnya kita pasti
sering mendengar kalimat ini, tapi kita cenderung melupakannya, bahkan merasa
tidak pernah mendengarnya.
Kamu pasti juga pernah mendengar bahwa segala
sesuatu pencapaian berawal dari sebuah keinginan. Sehingga mustahil sesuatu
kamu peroleh tanpa ada niat atau keinginan. Dan yang lebih dasyat lagi
ada yang mengatakan bahwa apa yang kamu inginkan pasti menjadi kenyataan.
Nah,
mari kita coba luruskan, boleh jadi keinginan kamu menjadi kenyataan bila
disertai tindakan nyata dan upaya mewujudkannya. Akan tetapi tahukah kamu bahwa
apa yang sebenarnya kamu ” inginkan “ itu sudah benar-benar yang ”
terbaik ” buat dirimu ?, tahukah kamu bahwa pa yang kamu inginkan
itu benar-benar kamu butuhkan ?, siapa yang mampu mewujudkannya ?
jawabannya hanya TUHAN yang Maha Esa, karena apa yang kamu pikir baik
ternyata belum tentu baik pula bagi TUHAN, demikian pula sebaliknya. Dan hanya
TUHAN pula yang paling tahu apa yang sebenarnya ” terbaik ” buat
kamu, walau terkadang kamu merasakannya sebagi sesuatu yang ” tidak baik
“.
Berlakulah pintar dalam menyikapi niat, keinginan, impian,
pikiran, akal, perasaan, dan apa yang paling kamu inginkan dan kamu butuhkan. Karena
bila kamu tidak hati-hati menyikapinya, maka bukan saja kamu tidak berhasil
mewujudkan keinginanmu, bahkan mungkin hidup kamu menjadi tidak bermakna dan
sia-sia.
Kamu mungkin punya niat baik buat nolongin temen kamu yang
pinjam duit buat nebus obat karena lagi sakit, dan akal sehat kamu
mengatakan bahwa kamu juga lagi butuh uang itu buat bayar kuliah dan kebutuhan
lainnya, akal sehat kamu juga mengatakan bahwa temen kamu itu kalau minjem suka
lama balikinnya atau sering bikin alasan buat menundanya.
Nah, bagaimana kamu
menyikapinya ???, bingung kan ???. Disinilah niat baik dan akal sehat kamu
diuji, walau terlihat sebagai masalah yang sepele, namun diperlukan lebih dari
sekedar kedewasaan dalam mengambil tindakan, yaitu sebuah kebijakan
dan kesadaran (Awarenes) sehingga mencapai penerimaan total (Total
Acceptance) pada diri kamu dan membebaskanmu dari perasaan takut, sedih,
malu, dan kecewa di kemudian hari.
Ada dua cara dalam menyikapi
masalah tadi :
- Pastikan dengan ihlas niat baik buat minjemin
temen kamu, dan siapkan akal sehat kamu untuk total acceptance
dengan segala akibat yang ditimbulkannya yang telah kamu ketahui atau kamu
pikir sebelumnya, sehingga tidak ada lagi pikiran dan perasaan negatif
apapun yang mampu mempengaruhi diri kamu di kemudian hari.
- Abaikan niat baik kamu dengan menolak secara
santun temen kamu, dan siapkan akal sehat kamu bahwa sesuatu hal negatif
yang kamu ketahui atau kamu pikir tentang temen kamu akan menjadi
kenyataan , dan kamu tidak siap menanggung akibat negatif
tersebut di kemudian hari.
Jangan lagi ada kata-kata ini dari
hati kamu yang mengatakan, ” sebenarnya saya ingin membantu, tapi…???”. ” Aduh,
saya terlanjur minjemin dia, bisa bayar gak ya ntar…?, ” Saya menyesal
telah minjemin dia, giliran balikinnya aja susah “
Masalah kecil diatas sering kali
kita alami dalam kehidupan sehari-hari, dan itu hanya bagian kecil dari
fenomena kehidupan yang sesungguhnya. Tapi berawal dari niat baik dan akal
sehat itulah kehidupan sosial kita dimulai, diuji, dan dinilai, sehingga
menciptakan kebahagiaan dan rasa syukur sebenarnya.
Sesungguhnya tidak ada satupun di
dunia ini yang dilakukan oleh manusia yang ” tanpa pamrih “. Ihlas bukan
berarti tanpa pamrih, meskipun kita ihlas membantu temen dan tidak mengharap
balas budinya pada kita, setidaknya kita telah pamrih sama TUHAN dengan
mengharap berkah dan pahala dari-Nya, karena telah menjalankan perintah_Nya
untuk saling tolong menolong dengan sesama.
Niat baik dan akal sehat memang
seharusnya berjalan selaras, menciptakan perasaan damai, bahagia, dan
rasa syukur sebenarnya dalam kehidupan kita, karena memang sebuah amalan atau tindakan apapun
di dunia ini lebih diukur dan dinilai dari ” NIAT ” kita.
Nah selamat berniat dan
berfikir yang baik-baik saja maka akan menimbulkan kebaikan pula pada diri
kita. Good Luck !, Temen-temen jangan lupa kasih koment ya buat koreksi saya
sekalian nambah temen, trims (hatta alfath)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar